Jumat, 14 Juni 2013

Aku

*janganlah engkau membicarakan kejelekanku dibelakangku, karena aku tak hina di depanmu aku akan tetap tersenyum kamu akan bahagia dengan orang lain :)



*kata sang puitis diatas tinta-tinta yang berlumuran darah atas pengkhiatan cinta dan tersusun dalam memori indahnya syair-syair yang telah engkau ciptakan.

*pada waktu yang lain aku akan bahagia seperti engkau dengannya, tapi entah kapan mungkin butuh waktu, detik demi detik aku menunggu akan kepastian itu dengan kebahagianku.

*aku memandang langit yang selalu bersinar dengan indahnya bulan serta bintang-bintang, segelap apapun hati seseorang dia akan mencari titik terang dalam hidupnya begitupun dengan sinar yang begitu hangat untuk dirinya.

*matahari selalu dengan sinar yang tak bosan menyinari bumi serta isinya tidak lelah dengan keadaan sekarang, global warming, efek rumah kaca, polusi engkau selalu yang terbaik untuk kami memberi penyinaran yang begitu hangat.

*angin nan selalu setia dengan hembusan sejuknya dimalam hari menemani langkah seorang petualang dimalam hari.

*hujan selalu bertanda kesejahteraan dalam kesuburan tanah yang kami tinggali, tak bernah bosan tuk mengunjungi kami setelah teriknya matahari yang panas kini engkau basahi alam ini dengan kegembiraan.

*begitu juga air mata ini, selalu setia ketika tubuh ini tersakiti akan selalu hadir tuk pertama kalinya dalam suasana yang tepat.

*senyummu begitu indah sehingga tak bisa ku ungkapan dengan kata-kata akan tetapi hanya bisa ku tulisankan dengan secarik kertas, ku tuliskan kata demi kata untuk ku ungkapkan begitu indahnya senyummu, tetapi kata-kata tersebut hilang saat engkau bersamanya (*bukan aku).

*kata-kata seorang penulis tidak hanya bisa digambarkan dengan dirinya saat dia sedang menuliskan kata-kata tersebut akan tetapi juga bisa tertuang-kan oleh keadaan saat dia menulis bahkan saat keadaan orang lain pada saat itu.

By: Faqieh Adyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar